Minggu, 02 Agustus 2020

MEMENUHI " KEBUTUHAN BATIN" ISTRI


Oleh : Sugeng Hariadi, S.HI
                   PAIH Kesamben Jombang




            Memiliki keturunan merupakan salah satu tujuan yang mendasari ajaran-ajaran Islam. Oleh karena itu, salah satu dari suami atau istri tidak boleh menghalangi yang lainya untuk memenuhi hak berhubungan intim. Alloh swt. berfirman:
          

نِسَآؤُكُمۡ حَرۡثٞ لَّكُمۡ فَأۡتُواْ حَرۡثَكُمۡ أَنَّىٰ شِئۡتُمۡۖ وَقَدِّمُواْ لِأَنفُسِكُمۡۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّكُم مُّلَٰقُوهُۗ وَبَشِّرِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ                

            Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman."(al -Baqarah: 223) 

           Di antara nasihat-nasihat Rasululloh saw. dalam masalah ini :                                                                     " Nikahilah wanita yang penuh rasa kasih sayang dan mempunyai potensi untuk melahirkan anak, sesungguhnya, aku berbangga - banggadengan banyaknya umatku (dihari akhir kelak )."(HR. Ahamad).

           Ungkapan yang mengatakan bahwa banyak anak akan menyebabkan kefakiran merupakan ungkapan yang salah. Alloh dengan kemurahan-Nya telahmenetapkan rizki untuk mereka. Seorang suami wajib berikhtiar dan berusaha untuk mencari rezeki yang baik dan halal.   

                

                                                          

          

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar