Oleh : Sugeng Hariadi, S.HI PAIH Kesamben Jombang |
نِسَآؤُكُمۡ
حَرۡثٞ لَّكُمۡ فَأۡتُواْ حَرۡثَكُمۡ أَنَّىٰ شِئۡتُمۡۖ وَقَدِّمُواْ لِأَنفُسِكُمۡۚ
وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّكُم مُّلَٰقُوهُۗ وَبَشِّرِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman."(al -Baqarah: 223)
Di antara nasihat-nasihat Rasululloh saw. dalam masalah ini : " Nikahilah wanita yang penuh rasa kasih sayang dan mempunyai potensi untuk melahirkan anak, sesungguhnya, aku berbangga - banggadengan banyaknya umatku (dihari akhir kelak )."(HR. Ahamad).
Ungkapan yang mengatakan bahwa banyak anak akan menyebabkan kefakiran merupakan ungkapan yang salah. Alloh dengan kemurahan-Nya telahmenetapkan rizki untuk mereka. Seorang suami wajib berikhtiar dan berusaha untuk mencari rezeki yang baik dan halal.